Menu

Mode Gelap
Tari Parigel 2025 di Pantai Batu Karas Pangandaran Kenalkan Wisata dengan Budaya Priangan Timur Klarifikasi Puskesmas Pangandaran soal Diugaan Tidak Melayani Seorang Balita Deretan Event Seru di Pangandaran Bulan Juni Juli 2025 Kecelakaan Lalu Lintas di Pangandaran, Motor Ninja Tabrak Honda Astrea yang Hendak Nyebrang Saat Barang Langka, Harga Kelapa Tua di Pangandaran Melesat 419 Calon Haji Asal Pangandaran Telah Diberangkatkan

Daerah

Kolaborasi Lintas Agama, Ponpes Miftahul Al-Azhar Kota Banjar Gelar Ngaji Budaya 

badge-check


					Kolaborasi Lintas Agama, Ponpes Miftahul Al-Azhar Kota Banjar Gelar Ngaji Budaya  Perbesar

LENSAPRIANGAN.COM – Bertepatan dengan perayaan Haul Simbah KH. Abdurrohim ke-27, Haflah Khotmil Qur’an Angkatan ke-64, dan Hari Lahir (Harlah) Pondok Pesantren yang ke-64. Pondok pesantren Miftahul Huda Al-Azhar menggelar “Ngaji Budaya”. Kamis malam (18/7/2024).

 

Dalam acara ini, turut hadir Bacalon Walikota Banjar, Gun Gun Gunawan (Gus Jawwad), Perwakilan Bobotoh Aswaja, Ajat “Duff” Sudrajat, DR. Asep Mulyana (Bah Asmul) dari akademisi, serta para pelaku seni dan budayawan se Kota Banjar.

 

Sesuai tema yang di usung dalam acara kolaborasi budaya lintas agama, acara tersebut di isi dengan penampilan Angklung Silih Asih dari Gereja Katolik Santo Philipus yang dikelaborasikan dengan gamelan kontemporer Ki Pamanah Rasa, yang semua pemainnya Muslim.

 

Terdengar alunan Musik entic yang membawakan Lagu-lagu rakyat, kebangsaan, tradisional, hingga sholawatan disenandungkan dengan sangat baik oleh dua kelompok budaya tersebut yang di kemas dalam kolaborasi budaya lintas agama.

 

Yang menarik dalam kegiatan kolaborasi budaya lintas agama ini atau Kegiatan “Ngaji Budaya” ini dimana tercermin kebinekaan denganmendepakan ajang persaudaraan. Merak ikut berkumpul bersama sambil mengkaji keislaman, tentunya semua itu kaitannya dengan konteks budaya di Nusantara yang penuh dengan kemajemukan sembari menikmati berbagai pertunjukan seni. Dimana ratusan santri, tokoh pesantren, dan budayawan turut hadir dan menyaksikan pertujuakan acara tersebut.

 

Di sela sela acat Koordinator umum acara, Gus Abdurohman Wahid, mengapresiasi kehadiran saudara-saudari non-Muslim.

 

“Saya berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak sehingga Gebyar Muharraman 1446 Hijriyah ini dapat terlaksana. Secara khusus saya mengapresiasi teman-teman dari Gereja Katolik serta para budayawan yang ikut memeriahkan acara ini,” ujarnya.

 

Selain itu Gus Abdurohman juga tak lupa menekankan bahwa kehadiran non-Muslim dalam acara ini menunjukkan Islam yang inklusif dan Indonesia yang berlandaskan Bineka Tunggal Ika.

 

“Perlu kita ketahui Kehadiran mereka dari non-Muslim menunjukkan bahwa Islam yang inklusif serta mecerminka. Indonesia yang berlandaskan Bineka Tunggal Ika,” ungkapnya

 

Sementar itu Pastur dari Gereja Katolik Santo Philipus Banjar, Romo Mikael Adi Siwsanto, dalam kesempatan itu juga memberikan pernyataan yang senada. Ia menyampaikan bahwa perbedaan adalah merupakan kekayaan Indonesia yang di balut misi persaudaraan.

 

“Perbedaan adalah kekayaan Indonesia, jika diisi dengan penuh persaudaraan, lewat perbedaan pula maka akan membawa sukacita dan kemajuan bangsa,” ungkapnya.

 

Melalui kolaborasi angklung dan gamelan ini menjadi bukti kecil namun nyata bahwa perbedaan bukan satu alasan membuat jarak, tapi perbedaan bisa di satuian dengan balutan persaudaraan lintas agama.

 

“Kolaborasi angklung dan gamelan ini salah satu bukti kecil namun nyata bahwa perbedaan bisa di satukan dalam balutan persaudaraan di lintas agama ,” tegasnya.

 

Masih di kesempatan yang sama Ketua Lesbumi, Gus Ma’mun Syarif, mengungkaokan tujuan dari kegiatan ini menjadikan sebuah acara atau kegiatan untuk menyatukan seluruh umat sekaligus memberikan pelajaran kepada santri agar senantiasa merawat serta melestarikan budaya, karena budaya pula yang akan menyatukan perbedaan dalam keragaman.

 

“Tujuan dari kegiatan ini adalah menyatukan umat. Selain itu juga menjadi pelajaran bagi santri agar senantiasa merawat serta melestarikan budaya,” ungkapnya

 

Melalui kegiatan ini Gus Ma’mun berharap,akan lahir generasi baru yang selalu cinta serat menjaga dan melestarikanbudaya Indonesia, khususnya budaya Jawa dan Sunda.

 

“Saya berharap, melalui kegiatan ini bisa lahir generasi baru yang cinta akan pelestarian budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa dan Sunda,” harapnya.

 

Gus Ma’mun menambahkan melalui doa dan harapannya agar masyarakat Kota Banjar memahami serta memandang bahwa pondok pesantren adalah rumah dari seluruh budaya, tempat yang nyaman bagi semua kultur, budaya, serta bahasa yang berbeda-beda tanpa adanya perbedaan di antara sesama manusia justru perbedaan lah seharunya menjadi alasan untuk mempererat persatuan dan kesatuan yang di nilai NKRI.

 

Kemudian acara di tutup dengan bersholawat bersama, sehingga acara “Ngaji Budaya” kolaborasi budaya lintas agama dalam Harlah Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar ke -64 begitu teras bermakna penuh dengan kekhusuan dan rasa syukur yang cukup mendalam.(Joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tari Parigel 2025 di Pantai Batu Karas Pangandaran Kenalkan Wisata dengan Budaya Priangan Timur

6 Juli 2025 - 10:45 WIB

Car Free Night Citanduy Festival di Kota Banjar Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79

6 Juli 2025 - 07:50 WIB

HUT ke-79 Bhayangkara, Habib Apresiasi Kinerja Polri Dalam Penyelamatan TPPO dan Ingatkan Netralitas

2 Juli 2025 - 12:45 WIB

Temuan BPK! HMI Menilai Kinerja Inspektorat Pangandaran Lemah Pengawasan Internal

23 Juni 2025 - 09:11 WIB

Klarifikasi Puskesmas Pangandaran soal Diugaan Tidak Melayani Seorang Balita

21 Juni 2025 - 19:11 WIB

Trending di Daerah