Menu

Mode Gelap
Tari Parigel 2025 di Pantai Batu Karas Pangandaran Kenalkan Wisata dengan Budaya Priangan Timur Klarifikasi Puskesmas Pangandaran soal Diugaan Tidak Melayani Seorang Balita Deretan Event Seru di Pangandaran Bulan Juni Juli 2025 Kecelakaan Lalu Lintas di Pangandaran, Motor Ninja Tabrak Honda Astrea yang Hendak Nyebrang Saat Barang Langka, Harga Kelapa Tua di Pangandaran Melesat 419 Calon Haji Asal Pangandaran Telah Diberangkatkan

News

Heboh Isu Gerhana Matahari 8 April Gelapkan Bumi Selama 3 Hari, Ini Penjelasan BMKG 

badge-check


					Foto : by web Perbesar

Foto : by web

LENSAPRIANGAN.COM – Belakangan ini ramai jadi perbincangan soal Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan menggelapkan bumi selama 3 hari.

 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pada 8 April 2024 nanti Bumi akan mengalami fenomena Gerhana Matahari Total (GMT).

 

fenomena ini bisa membuat langit menjadi gelap karena piringan Bulan menutupi Matahari.

 

GMT tersebut hanya akan dapat diamati di beberapa wilayah tertentu di Benua Amerika, termasuk Amerika Utara, Amerika Serikat, Meksiko, serta Amerika Serikat bagian tengah dan Kanada bagian timur.

 

Gerhana ini akan terjadi selama beberapa jam dengan durasi totalitas selama 4 menit 26 detik yang akan dimulai pada 8 April pukul 15.42 hingga pukul 20.52 waktu setempat.

 

Indonesia tidak terlewati jalur Totalitas GMT, maka langit gelap tidak akan terjadi di Nusantara. Sehingga BMKG mengingatkan agar masyarakat tidak perlu khawatir.

 

“Nah Sobat BMKG tidak perlu khawatir karena simpang siur yang mengatakan Bumi dalam keadaan gelap 3 hari merupakan info yang tidak benar ya!,” tulis BMKG dalam postingan Instagram resmi.

 

informasi bumi akan gelap selama tiga hari tersebar dari sejumlah akun di platform media sosial TikTok.

 

Narasi dalam video menyebutkan bukan karena GMT, namun pada waktu tersebut bumi akan melewati Sabuk Foton (Photon Belt).

 

Ahli Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan narasi tersebut adalah informasi yang keliru.

 

Istilah sabuk foton menurutnya tidak dikenal dalam sains dan sudah menyebar beberapa kali.

 

“Jelas itu hoaks. Hoaks serupa sudah menyebar di Bumi sebelumnya dengan berbagai macam penyebab. Semua alasan penyebab kegelapan bumi yang disebutkan tidak punya dasar ilmiah,” tuturnya dikutip dari CNN Indonesia.

 

Sumber: haibunda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kemeriahan Gerak Jalan Unik di Desa Sindangwangi Pangandaran Momen HUT ke-80 Kemerdekaan RI

15 Agustus 2025 - 11:04 WIB

Tari Parigel 2025 di Pantai Batu Karas Pangandaran Kenalkan Wisata dengan Budaya Priangan Timur

6 Juli 2025 - 10:45 WIB

Car Free Night Citanduy Festival di Kota Banjar Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79

6 Juli 2025 - 07:50 WIB

HUT ke-79 Bhayangkara, Habib Apresiasi Kinerja Polri Dalam Penyelamatan TPPO dan Ingatkan Netralitas

2 Juli 2025 - 12:45 WIB

Temuan BPK! HMI Menilai Kinerja Inspektorat Pangandaran Lemah Pengawasan Internal

23 Juni 2025 - 09:11 WIB

Trending di Headline