LENSAPRIANGAN.COM – Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terkenal kaya dengan tempat wisatanya.
Bagaimana tidak, Setiap harinya, Objek Wisata di Kabupaten Pangandaran kerap dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain pantai Pangandaran, biasanya mereka berkunjung ke pantai Karapyak, pantai Batu Hiu, dan pantai Karang Nini.
Selain itu, pantai Batu Karas, pantai Madasari, Green Canyon dan Citumang menjadi target para wisatawan lokal maupun luar kota.
Namun jangan salah, di wilayah Pangandaran terdapat tempat agro wisata yang menawarkan hasil budidaya petani milenial.
Di antaranya, budidaya anggur impor di Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang.
Berangkat dari sekelompok petani, petani milenial ini sukses mengembangkan budidaya anggur impor hingga menjadi tempat agro wisata.
Tentu, bagi wisatawan yang akan berkunjung ke pantai Pangandaran bisa mampir terlebih dahulu di tempat budidaya anggur impor ini.
Di tempat ini, para pengunjung bisa melihat, membeli dan memetik buah anggur sendiri langsung dari pohonnya.
Tempatnya cukup strategis serta menawarkan panorama lahan pertanian yang sangat luas.
Saat ini, tidak hanya dikenal di kalangan petani milenial di Jawa Barat saja, akan tetapi tempat tersebut disoroti kementerian pertanian RI.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI, Dedi Nursyamsi, mengaku bahwa Pangandaran adalah daerah pariwisata.
“kunjungan wisatawan ke Pangandaran sangat luar biasa. Nah, wisatawan pasti perlu pangan dan perlu juga refreshing,” katanya belum lama ini.
Ia menilai, konsep agrowisata yang dilakukan kelompok Tani Taruna Bayu di Ciganjeng itu sudah mengakomodasi semua.
“Makanya, wisatawan bisa datang ke sini sambil refreshing, sambil metik anggur sendiri. Itu beda loh adrenalinnya, kalau kita beli di pasar dan memetik sendiri,” katanya.
Menurutnya, Keuntungan bagi para wisatawan, selain mereka refreshing dan dapat anggur, mereka juga dapat oksigen yang segar.
“Itu yang tidak bisa didapatkan dari tempat lain, oksigen segar itu pasti akan mencuci paru-paru kita. Sehingga, kita akan lebih sehat,” ucap Dedi.
Sementara itu, Ketua Tani Milenial, Tahmo Cahyono mengatakan, saat panen anggur cukup banyak wisatawan dari beberapa daerah yang berkunjung.
Seperti Cilacap, Ciamis, Tasikmalaya, hingga Jakarta berkunjung ke kebun anggur miliknya.
“Pelanggan yang beli, mereka bisa icip-icip terlebih dahulu. Kita beri kebebasan untuk icip-icip lah,” katanya.
Ada 10 varian anggur impor di tempatnya. Untuk harganya, semua disamakan yakni Rp 100 ribu per kilogram.