Pangandaran,LENSAPRIANGAN.COM – Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) yang berlokasi di Dusun Nagrak, Desa karangsari, kecamatan Padaherang, kabupaten Pangandaran Jawa Barat difungsikan untuk menekan angka pengangguran di Pangandaran.
BLKK tersebut pemberian dari kementerian ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker RI) pada tahun 2023 lalu yang bernaung dibawah Yayasan.
Pemerintah pusat memberikan sebuah bangunan lengkap dengan fasilitas dan peralatan kerjanya. BLKK Yayasan Ulul Albab sendiri bergerak di bidang Kejuruan Instalasi Infrastruktur Telekomunikasi.
Ketua yayasan Ulul Albab Pangandaran Cecep Nurhidayat mengatakan, sengaja mengambil Kejuruan Instalasi Infrastruktur Telekomunikasi.
Mengingat kebutuhan teknologi saat ini sangat dibutuhkan. “Kita ingin masyarakat melek digital supaya tidak tertinggal, atau tidak gaptek (gagap teknologi),” katanya.
“Menurut saya internet ini sudah seperti nasi. Mati (internet) satu atau dua menit masyarakat sudah pada komplen kan,” kata dia menambahkan.
Oleh sebab itu, ia mengambil bidang Kejuruan Instalasi Infrastruktur telekomunikasi.
Pertimbangan lain karena saat ini bukan hanya perusahaan BUMN yang bisa mendirikan perusahaan internet, tetapi perusahaan swasta juga diberikan kebijakan untuk membuka usaha internet.
Menurut Cecep antusias warga sangat luar biasa, terbukti meski baru dibuka pada bulan kemarin, ia sudah memiliki 16 peserta didik. Padahal hanya membagikan informasi melalui sosmed.
Sementara yang ikut mendaftar mencapai 30 peserta lebih. Namun ia memprioritaskan wilayah terdekat terlebih dulu.
“Karena kita hanya diberi jatah (kuota) 16 orang. Bukan saya tidak mau merekrut, tapi kita rekrut juga untuk tahap yang kedua,” katanya.
Nantinya kata dia, para peserta ini akan dibekali pelatihan internet dan bonus pelatihan CCTV selama 33 hari. Didalam pelatihan itu para peserta didik harus mengikuti uji kompetensi.
Setelah selasai pelatihan di BLKK, ia dianjurkan pihak kementerian untuk mengurangi pengangguran. Hal itu sesuai dengan visi misinya.
Kebetulan kata dia, pihaknya sudah mempunyai perusahaan internet wifi ke rumah-rumah meski kebutuhan SDM nya belum terlalu maksimal.
“Tapi kita akan berkembang, karena dianjurkan oleh kementerian agar bekerjasama dengan perusahaan telkom, iconet ataupun perusahaan swasta untuk menerima pekerja dari kita,” kata dia.
Cecep memastikan, para peserta didik ini akan bekerja setelah mereka selasai pelatihan. Terlebih pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
“Kita sudah bekerja sama dengan PHRI untuk memasang CCTV di hotel-hotel, begitupun dengan internetnya,” ucapnya. (art).