Menu

Mode Gelap
Budidaya Lobster Modern di Pangandaran Bangkit, Indonesia Berpeluang Kuasai Pasar Global Korban Banjir di Maruyungsari Pangandaran Alami Gejala Sakit, Puskesmas Padaherang Turun ke Lapangan SPPG Kedungwuluh Imbau Sekolah Waspada Dugaan Percobaan Sabotase Pemantapan Profesionalisme, Ratusan Notaris CIBAPA Ikuti Kegiatan Pembinaan di Pangandaran Soal Miras di Pangandaran, Pengusaha malam Sebut Moral Penting Tapi Jangan Abaikan Perut Rakyat Turis Asal Belanda Nikmati Nasi Goreng di Pantai Karapyak, Pangandaran

Daerah

Miris, Kisah Zaki Penderita Hirschsprung Disease di Pangandaran Kerap Dibully

badge-check


					Miris, Kisah Zaki Penderita Hirschsprung Disease di Pangandaran Kerap Dibully Perbesar

Pangandaran,LENSAPRIANGAN.COM -Bocah penderita Hirschsprung Disease di Pangandaran bernama Zaki kerap mendapatkan bully verbal dan non verbal dari teman sebayanya di sekolah karena perutnya besar.

Reni, orang tua bocah tersebut mengatakan, anaknya sering menangis sepulang dari sekolah karena di bully oleh teman-temannya.

“Setiap pulang sekolah SD dan Diniyah Zaki pasti nangis karena karena sering di ejekin perutnya besar,” kata Reni di kediamannya di RT 07/03 dusun Balater, Desa Sindangwangi, kecamatan Padaherang, Kabupaten Jawa Barat Rabu, (8/1/2025).

 

Reni mengatakan, teman-teman sebayanya itu Kerap menyebut “Zaki hamil dan Zaki penyakitan” sebab pada watu itu Zaki belum menjalani operasi.

Lebih parahnya lagi, Menurut Reni, Zaki Kerap mendapatkan kekerasan fisik yang mengakibatkan luka memar di bagian dadanya.

“Dulu pernah di tonjokin sama teman-temannya,” ujar Reni.

Mendapat perlakuan seperti itu, ia sebagai orang tuanya merasa sakit hati. Reni mengaku sering menangis melihat kondisi anaknya tersebut.

“Saya nelangsa, pengen marah tapi gak bisa soalnya anak-anak yang membully-nya,” ucapnya.

 

Tak hanya itu, Reni mengatakan, ada lagi yang membuat hatinya hancur yakni ketika Zaki menanyakan kondisi perutnya yang kian membesar berbeda dengan orang lain.

“Mamah, kenapa dede perutnya kaya gini beda dengan orang lain. Dede pengen main sama teman-teman tapi Dede engga ada yang nemenin,” kata Reni menirukan ucapan Zaki.

Mendengar kata-kata anaknya itu, ia merasa hancur. Meski begitu Reni hanya bisa pasrah dengan takdir yang Tuhan gariskan.

“Tapi ya mau gimana lagi. Bukan keinginan saya Zaki seperti ini,” ungkapnya.

 

Sebelumnya dikabarkan, Seorang bocah bernama Zaki (10) menderita penyakit hirschsprung disease. Karena penyakitnya itu, perut Zaki membesar dan harus menjalani operasi.

Reni, orang tua Zaki mengaku kesulitan dalam biaya pengobatan. Mengingat dirinya mempunyai tiga anak sementara sang suami tidak bekerja beberapa bulan terakhir.

Zaki merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, anak pertama duduk di bangku SMK sedangkan anak yang bontot masih berusia 3 tahun. (art).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

PT Mitra Bisnis Keluarga Salurkan Bantuan CSR Alat Kesehatan di Pangandaran

15 Desember 2025 - 12:36 WIB

BPR BKPD Pangandaran Bersama PMI Gelar Kegiatan Donor Darah

14 Desember 2025 - 19:46 WIB

Budidaya Lobster Modern di Pangandaran Bangkit, Indonesia Berpeluang Kuasai Pasar Global

14 Desember 2025 - 12:58 WIB

Bersama Jamtani, Petani Muda Diperkuat Pemahaman Soal Gas Rumah Kaca di Pangandaran

9 Desember 2025 - 10:36 WIB

FGD Tim Ekspedisi Patriot dan Pemkab Simeulue Rumuskan Arah Baru Pengembangan Kawasan Transmigrasi

6 Desember 2025 - 22:57 WIB

Trending di Headline