Menu

Mode Gelap
Tari Parigel 2025 di Pantai Batu Karas Pangandaran Kenalkan Wisata dengan Budaya Priangan Timur Klarifikasi Puskesmas Pangandaran soal Diugaan Tidak Melayani Seorang Balita Deretan Event Seru di Pangandaran Bulan Juni Juli 2025 Kecelakaan Lalu Lintas di Pangandaran, Motor Ninja Tabrak Honda Astrea yang Hendak Nyebrang Saat Barang Langka, Harga Kelapa Tua di Pangandaran Melesat 419 Calon Haji Asal Pangandaran Telah Diberangkatkan

Daerah

SMKN 1 Kalipucang Pangandaran Optimalkan Kombel, Ini Targetnya

badge-check


					Pembentukan komunitas belajar di SMKN 1 Kalipucang Perbesar

Pembentukan komunitas belajar di SMKN 1 Kalipucang

Pangandaran, LENSAPRIANGAN.COM – SMKN 1 Kalipucang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat melakukan pembentukan dan Optimalisasi komunitas belajar (Kombel).

Inovasi itu dibuat agar memenuhi keinginan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Kepala Sekolah Tina Nurhayati melalui ketua pelaksana workshop, Paryono mengatakan, pihaknya telah melakukan dua kegiatan. Pertama, tentang pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar.

“Yang kedua, tentang implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila (P5),” kata Paryono di area sekolah Senin, (19/8/2024).

Ia menjelaskan, secara umum komunitas belajar di sekolah ada tiga yakni, komunitas belajar disekolah, komunitas antar sekolah dan komunitas secara daring melalui PMM.

 

Menurut Paryono, komunitas belajar di sekolah biasanya di bentuk komunitas kecil terlebih dulu.

“Di dalam kelompok belajar itu biasanya ada lima orang atau lebih. Dimana nanti setiap orang itu akan berperan sebagai pemateri. (Bergantian dengan yang lain),” katanya.

 

Nantinya, lima orang tersebut membahas mode pembelajaran yang digunakan tentang permasalahan yang dihadapi dalam mengajar.

Hal itu supaya masalah dalam mengajar di sekolah SMKN 1 Kalipucang bisa terpecahkan.

“Dengan tujuan proses pembelajaran itu tetap berpihak kepada murid. Jadi nanti mengkoordinir seusai keinginan murid,” ungkapnya.

Sebab, menurutnya keinginan peserta didik tersebut berbeda-beda dalam menangkap materi ketika dalam pembelajaran.

“Ada gaya belajar Visual, auditory ataupun kinestetik,” jelasnya.

Heri setiawan staf hubin menambahkan, dengan inovasi tersebut berharap bisa menjawab permasalahan yang ada di peserta didik itu sendiri.

 

Ia juga menegaskan, keinginan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar sangat beragam.

“Karena kan, kita tidak bisa menjawab satu persatu keinginan anak. Makanya kita cari solusi menggunakan alternatif itu supaya semuanya terpenuhi,” katanya. (art).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kemeriahan Gerak Jalan Unik di Desa Sindangwangi Pangandaran Momen HUT ke-80 Kemerdekaan RI

15 Agustus 2025 - 11:04 WIB

Tari Parigel 2025 di Pantai Batu Karas Pangandaran Kenalkan Wisata dengan Budaya Priangan Timur

6 Juli 2025 - 10:45 WIB

Car Free Night Citanduy Festival di Kota Banjar Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79

6 Juli 2025 - 07:50 WIB

HUT ke-79 Bhayangkara, Habib Apresiasi Kinerja Polri Dalam Penyelamatan TPPO dan Ingatkan Netralitas

2 Juli 2025 - 12:45 WIB

Temuan BPK! HMI Menilai Kinerja Inspektorat Pangandaran Lemah Pengawasan Internal

23 Juni 2025 - 09:11 WIB

Trending di Headline