Menu

Mode Gelap
Turis Asal Belanda Nikmati Nasi Goreng di Pantai Karapyak, Pangandaran Viral! Pangandaran Darurat MIRAS dan Tempat Hiburan Malam Ilegal HEBOH! Warga di Pangandaran Dikagetkan Bola Api Meluncur di Langit Keindahan Pantai Karapyak Pangandaran Dikotori Banyak Sampah Perjuangan Perangkat Desa di Pangandaran, Penghasilan Masih Dibawah UMR Tari Parigel 2025 di Pantai Batu Karas Pangandaran Kenalkan Wisata dengan Budaya Priangan Timur

Daerah

SMKN 1 Kalipucang Pangandaran Optimalkan Kombel, Ini Targetnya

badge-check


					Pembentukan komunitas belajar di SMKN 1 Kalipucang Perbesar

Pembentukan komunitas belajar di SMKN 1 Kalipucang

Pangandaran, LENSAPRIANGAN.COM – SMKN 1 Kalipucang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat melakukan pembentukan dan Optimalisasi komunitas belajar (Kombel).

Inovasi itu dibuat agar memenuhi keinginan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Kepala Sekolah Tina Nurhayati melalui ketua pelaksana workshop, Paryono mengatakan, pihaknya telah melakukan dua kegiatan. Pertama, tentang pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar.

“Yang kedua, tentang implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila (P5),” kata Paryono di area sekolah Senin, (19/8/2024).

Ia menjelaskan, secara umum komunitas belajar di sekolah ada tiga yakni, komunitas belajar disekolah, komunitas antar sekolah dan komunitas secara daring melalui PMM.

 

Menurut Paryono, komunitas belajar di sekolah biasanya di bentuk komunitas kecil terlebih dulu.

“Di dalam kelompok belajar itu biasanya ada lima orang atau lebih. Dimana nanti setiap orang itu akan berperan sebagai pemateri. (Bergantian dengan yang lain),” katanya.

 

Nantinya, lima orang tersebut membahas mode pembelajaran yang digunakan tentang permasalahan yang dihadapi dalam mengajar.

Hal itu supaya masalah dalam mengajar di sekolah SMKN 1 Kalipucang bisa terpecahkan.

“Dengan tujuan proses pembelajaran itu tetap berpihak kepada murid. Jadi nanti mengkoordinir seusai keinginan murid,” ungkapnya.

Sebab, menurutnya keinginan peserta didik tersebut berbeda-beda dalam menangkap materi ketika dalam pembelajaran.

“Ada gaya belajar Visual, auditory ataupun kinestetik,” jelasnya.

Heri setiawan staf hubin menambahkan, dengan inovasi tersebut berharap bisa menjawab permasalahan yang ada di peserta didik itu sendiri.

 

Ia juga menegaskan, keinginan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar sangat beragam.

“Karena kan, kita tidak bisa menjawab satu persatu keinginan anak. Makanya kita cari solusi menggunakan alternatif itu supaya semuanya terpenuhi,” katanya. (art).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Turis Asal Belanda Nikmati Nasi Goreng di Pantai Karapyak, Pangandaran

10 Oktober 2025 - 14:31 WIB

Viral! Pangandaran Darurat MIRAS dan Tempat Hiburan Malam Ilegal

10 Oktober 2025 - 13:15 WIB

Penanganan Medis Jadi Sorotan, RSUD Pandega Pangandaran Sampaikan Klarifikasi

9 Oktober 2025 - 15:43 WIB

HEBOH! Warga di Pangandaran Dikagetkan Bola Api Meluncur di Langit

7 Oktober 2025 - 18:42 WIB

Karang Taruna Bina Remaja Desa Sindangwangi di Pangandaran Gelar Road Show Edukasi Bahaya Narkoba dan Kriminalitas

5 Oktober 2025 - 15:06 WIB

Trending di Daerah