Menu

Mode Gelap
Budidaya Lobster Modern di Pangandaran Bangkit, Indonesia Berpeluang Kuasai Pasar Global Korban Banjir di Maruyungsari Pangandaran Alami Gejala Sakit, Puskesmas Padaherang Turun ke Lapangan SPPG Kedungwuluh Imbau Sekolah Waspada Dugaan Percobaan Sabotase Pemantapan Profesionalisme, Ratusan Notaris CIBAPA Ikuti Kegiatan Pembinaan di Pangandaran Soal Miras di Pangandaran, Pengusaha malam Sebut Moral Penting Tapi Jangan Abaikan Perut Rakyat Turis Asal Belanda Nikmati Nasi Goreng di Pantai Karapyak, Pangandaran

Daerah

SMKN 1 Kalipucang Pangandaran Optimalkan Kombel, Ini Targetnya

badge-check


					Pembentukan komunitas belajar di SMKN 1 Kalipucang Perbesar

Pembentukan komunitas belajar di SMKN 1 Kalipucang

Pangandaran, LENSAPRIANGAN.COM – SMKN 1 Kalipucang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat melakukan pembentukan dan Optimalisasi komunitas belajar (Kombel).

Inovasi itu dibuat agar memenuhi keinginan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Kepala Sekolah Tina Nurhayati melalui ketua pelaksana workshop, Paryono mengatakan, pihaknya telah melakukan dua kegiatan. Pertama, tentang pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar.

“Yang kedua, tentang implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila (P5),” kata Paryono di area sekolah Senin, (19/8/2024).

Ia menjelaskan, secara umum komunitas belajar di sekolah ada tiga yakni, komunitas belajar disekolah, komunitas antar sekolah dan komunitas secara daring melalui PMM.

 

Menurut Paryono, komunitas belajar di sekolah biasanya di bentuk komunitas kecil terlebih dulu.

“Di dalam kelompok belajar itu biasanya ada lima orang atau lebih. Dimana nanti setiap orang itu akan berperan sebagai pemateri. (Bergantian dengan yang lain),” katanya.

 

Nantinya, lima orang tersebut membahas mode pembelajaran yang digunakan tentang permasalahan yang dihadapi dalam mengajar.

Hal itu supaya masalah dalam mengajar di sekolah SMKN 1 Kalipucang bisa terpecahkan.

“Dengan tujuan proses pembelajaran itu tetap berpihak kepada murid. Jadi nanti mengkoordinir seusai keinginan murid,” ungkapnya.

Sebab, menurutnya keinginan peserta didik tersebut berbeda-beda dalam menangkap materi ketika dalam pembelajaran.

“Ada gaya belajar Visual, auditory ataupun kinestetik,” jelasnya.

Heri setiawan staf hubin menambahkan, dengan inovasi tersebut berharap bisa menjawab permasalahan yang ada di peserta didik itu sendiri.

 

Ia juga menegaskan, keinginan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar sangat beragam.

“Karena kan, kita tidak bisa menjawab satu persatu keinginan anak. Makanya kita cari solusi menggunakan alternatif itu supaya semuanya terpenuhi,” katanya. (art).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Menikmati Nasi Liwet Gulung di Lesehan Ranggon Maya di Kalipucang Pangandaran

18 Desember 2025 - 11:43 WIB

PT Mitra Bisnis Keluarga Salurkan Bantuan CSR Alat Kesehatan di Pangandaran

15 Desember 2025 - 12:36 WIB

BPR BKPD Pangandaran Bersama PMI Gelar Kegiatan Donor Darah

14 Desember 2025 - 19:46 WIB

Budidaya Lobster Modern di Pangandaran Bangkit, Indonesia Berpeluang Kuasai Pasar Global

14 Desember 2025 - 12:58 WIB

Bersama Jamtani, Petani Muda Diperkuat Pemahaman Soal Gas Rumah Kaca di Pangandaran

9 Desember 2025 - 10:36 WIB

Trending di Headline