Menu

Mode Gelap
Klarifikasi Puskesmas Pangandaran soal Diugaan Tidak Melayani Seorang Balita Deretan Event Seru di Pangandaran Bulan Juni Juli 2025 Kecelakaan Lalu Lintas di Pangandaran, Motor Ninja Tabrak Honda Astrea yang Hendak Nyebrang Saat Barang Langka, Harga Kelapa Tua di Pangandaran Melesat 419 Calon Haji Asal Pangandaran Telah Diberangkatkan Jalan Tikus Masuk Wisata Pantai Pangandaran

Daerah

Pekerjaan Preservasi Jalan Bandung – Cileunyi – Rancaekek Diduga Tidak Sesuai Spek Alias Asal-Asalan 

badge-check


					Kondisi jalan beton ditutup plastik Perbesar

Kondisi jalan beton ditutup plastik

LENSAPRIANGAN.COM – Pembangunan Preservasi Jalan Bandung – Cileunyi – Rancaekek (segmen1) Jawa Barat yang beralamat di Tasikmalaya dikeluhkan pengguna jalan.

Pekerjaan tersebut dikerjakan oleh PT Trie Mukti Pratama Putra dengan nilai Pagu anggaran Rp 68.877.359.000.

Pengguna Jalan, Dede Yanto mengatakan, dengan adanya pekerjaan tersebut mengakibatkan kemacetan parah.

Hal ini terjadi akibat minimnya pengatur lalu lintas dari pihak perusahaan.

“Lama sekali kang, dari tadi saya nunggu masih gini terus,” cetus Dede Sabtu (16/07/2024).

 

Sementara itu, Praktisi Kontruksi Tito Santiko ST. Menilai Selain mengakibatkan kemacetan, pekerjaan tersebut juga diduga tidak sesuai spek.

Hal itu merujuk pada aturan Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) tentang mutu pada perkerasan kaku dan spesifikasi umum beton.

 

Karena, Dimana dalam dokumen tersebut dijelaskan, mengenai peran penting proses curing beton dalam mempertahankan mutu beton yang sesuai harapan.

 

“Tapi yang saya lihat penutup beton didalam pekerjaan itu menggunakan plastik. Menurut saya itu sudah tidak relevan, apalagi pembangunan jalan tingkat nasional harusnya itu lebih optimal dalam mutu dan kualitasnya,” kata Praktisi Kontruksi Tito Santiko ST.

 

Diketahui, preservasi Jalan Bandung – Cileunyi – Rancaekek, yang dikerjakan oleh PT Trie Mukti Pratama, melalui satuan kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Provinsi Jawa Barat dalam spesifikasi teknik untuk curing beton masih menggunakan plastik.

 

Menurutnya, Cara ini sudah ketinggalan jaman jika metode atau analisa lama masih digunakan. Karena pekerjaan itu merupakan Jalan Nasional bukan jalan Desa atau Kecamatan.

 

“Saya harap, direksi serta penyedia jasa, jangan asal asalan dengan mutu dan kualitas karena dapat merugikan keuangan negara,” tegasnya

 

Perlu diketahui, beberapa lokasi di Indonesia untuk pekerjaan konstruksi jalan beton sudah menggunakan geotextil sebagai cover penutup beton.

 

Fungsinya, agar kelembaban beton tetap terjaga sehingga hasil pengencoran tidak cepat kering dan retak akibat paparan panas matahari dan itu di lakukan selama 7 hari berturut turut.

“Aturan sudah jelas harus menggunakan geotextil,” katanya

 

Namun, Saat hendak dikonfirmasi melalui sambungan telpon dan pesan whatsapp mengenai pekerjaan tersebut, pihak pelaksana tidak memberikan jawaban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

HUT ke-79 Bhayangkara, Habib Apresiasi Kinerja Polri Dalam Penyelamatan TPPO dan Ingatkan Netralitas

2 Juli 2025 - 12:45 WIB

Temuan BPK! HMI Menilai Kinerja Inspektorat Pangandaran Lemah Pengawasan Internal

23 Juni 2025 - 09:11 WIB

Klarifikasi Puskesmas Pangandaran soal Diugaan Tidak Melayani Seorang Balita

21 Juni 2025 - 19:11 WIB

Deretan Event Seru di Pangandaran Bulan Juni Juli 2025

21 Juni 2025 - 11:58 WIB

Hari Bhayangkara Ke-79, Polres Banjar Gelar Bakti Kesehatan

16 Juni 2025 - 12:39 WIB

Trending di Daerah