Menu

Mode Gelap
Budidaya Lobster Modern di Pangandaran Bangkit, Indonesia Berpeluang Kuasai Pasar Global Korban Banjir di Maruyungsari Pangandaran Alami Gejala Sakit, Puskesmas Padaherang Turun ke Lapangan SPPG Kedungwuluh Imbau Sekolah Waspada Dugaan Percobaan Sabotase Pemantapan Profesionalisme, Ratusan Notaris CIBAPA Ikuti Kegiatan Pembinaan di Pangandaran Soal Miras di Pangandaran, Pengusaha malam Sebut Moral Penting Tapi Jangan Abaikan Perut Rakyat Turis Asal Belanda Nikmati Nasi Goreng di Pantai Karapyak, Pangandaran

News

Pihak PT Trie Mukti Pratama Putra Bungkam Ditanya Soal Geotextil

badge-check


					Pihak PT Trie Mukti Pratama Putra Bungkam Ditanya Soal Geotextil Perbesar

LENSAPRIANGAN.COM – Pihak pelaksana pembangunan preservasi Jalan Bandung – Cileunyi – Rancaekek (segmen1) Jawa Barat yang dikerjakan oleh PT Trie Mukti Pratama Putra dengan nilai Pagu anggaran Rp 68.877.359.000 bungkam. Pihak pelaksana memilih diam dan tidak memberikan jawaban apapun saat ditanya terkait alasan kenapa curing beton pekerjaan itu tidak menggunakan geotextil sebagai cover penutup beton.

Diberitakan sebelumnya, selain mengakibatkan kemacetan, pekerjaan tersebut juga diduga tidak sesuai spek. Hal itu merujuk pada aturan Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) tentang mutu pada perkerasan kaku dan spesifikasi umum beton.

“Dimana dalam dokumen tersebut dijelaskan, mengenai peran penting proses curing beton dalam mempertahankan mutu beton yang sesuai harapan,”

“Tapi yang saya lihat penutup beton didalam pekerjaan itu menggunakan plastik. Menurut saya itu sudah tidak relevan,apalagi pembangunan jalan tingkat nasional harusnya itu lebih optimal dalam mutu dan kualitasnya,” kata Praktisi Kontruksi Tito Santiko ST.

Diketahui, preservasi Jalan Bandung – Cileunyi – Rancaekek, yang dikerjakan oleh PT Trie Mukti Pratama, melalui satuan kerja PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH IV PROVINSI JAWA BARAT dalam spesifikasi teknik untuk curing beton masih menggunakan plastik.

Cara ini sudah ketinggalan jaman, jika metode atau analisa lama masih digunakan. Karena pekerjaan itu merupakan Jalan Nasional bukan jalan Desa atau Kecamatan.

“Saya harap, direksi serta penyedia jasa, jangan asal asalan dengan mutu dan kualitas karena dapat merugikan keuangan negara,” tegasnya

Perlu diketahui beberapa lokasi di Indonesia untuk pekerjaan konstruksi jalan beton sudah menggunakan geotextil sebagai cover penutup beton.

Fungsinya, agar kelembaban beton tetap terjaga sehingga hasil pengencoran tidak cepat kering dan retak akibat paparan panas matahari dan itu di lakukan selama 7 hari berturut turut. “Aturan sudah jelas harus menggunakan geotextil,” katanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Menikmati Nasi Liwet Gulung di Lesehan Ranggon Maya di Kalipucang Pangandaran

18 Desember 2025 - 11:43 WIB

PT Mitra Bisnis Keluarga Salurkan Bantuan CSR Alat Kesehatan di Pangandaran

15 Desember 2025 - 12:36 WIB

BPR BKPD Pangandaran Bersama PMI Gelar Kegiatan Donor Darah

14 Desember 2025 - 19:46 WIB

Budidaya Lobster Modern di Pangandaran Bangkit, Indonesia Berpeluang Kuasai Pasar Global

14 Desember 2025 - 12:58 WIB

Bersama Jamtani, Petani Muda Diperkuat Pemahaman Soal Gas Rumah Kaca di Pangandaran

9 Desember 2025 - 10:36 WIB

Trending di Headline