LENSAPRIANGAN.COM -PJ Walikota Banjar, Hj.Ida Wahida Hidayati melantik Mamat Rahmat dan diambil sumpah/janji jabatan pejabat tinggi pertama sebagai kepala DPMPTSP kota Banjar
Pelantikan berlangsung di Pendopo, Kota Banjar, Rabu malam (8/5/2024) pukul 20.00 WIB dengan dihadiri oleh Forkopimda, Forkopimcam dan para kepala OPD.
Selain melantik Mamat Rahmat, Pj Wali Kota Banjar juga merotasi sejumlah jabatan administrator dan jabatan pengawas di lingkup Pemkot Banjar yang totalnya ada sebanyak 14 orang.
Dalam sambutannya PJ Walikota Banjar, Hj. Ida Wahida Hidayati memohon maaf karena pelaksanaan pelatikan baru bisa dilaksanakan dan digelar, karena berbagai kesibukan dan menyelesaikan tugasnya yang kebanyakan diluar kota.
“Saya mohon maaf atas keterlambatan pelantikan. Karena Izin untuk melantik itu memang tidak mudah, harus menunggu dan ada persetujuan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN ), setelah itu baru ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri ) karena memang prosesnya seperti itu,” terang PJ
PJ Walikota Banjar mengatakan bahwa tugas yang harus menjadi fokus saat ini adalah bagaimana agar bisa menarik investor dan mau membangun perusahan di Kota Banjar sebanyak-banyaknya.
“Tugas yang harus menjadi fokus saat ini sebagai kepala DPMPTSP bagaimana menarik investor sebanyak-banyaknya, makanya kita membuat RTRW terlebih dahulu, supaya kita tahu mana daerah untuk industri mana yang untuk pertanian,” katanya
Mengenai susahnya perizian yang selama ini beredar, yang menjadi kendala para investor, PJ mengungkapkan kalau untuk perizian Pemerintah Kota Banjar tidak pernah mempersulit justru memepermudah.
“Masalah perizinan kita sangat mempermudah sebenernya, ya hanya investornya saja yang belum berjodoh saja dengan Kota Banjar,” jelasnya.
PJ Walikota Banjar juga tak lupa berpesan kepada kepala DPMPTSP yang baru selesai dilantik, harus bekerja yang baik, sungguh-sungguh, jujur, tunjukan dedikasi seta loyalitas.
“Pokoknya harus bekerja keras, tunjukan dedikasi, sungguh sungguh, yang paling utama jujur, bekerja lah dengan ikhlas biar hasilnya atasan yang menilai, outputnya masyarakat yang merasakan,” pungkas PJ